30. JANGAN USIR REZEKI DARI SISIMU
Anakku, hakikatnya rezeki yang selalu mencarimu, bukan kalian yang harus mengejar-ngejar rezeki.
Rezeki itu selalu nempel dengan pemiliknya, tidak mau berpisah.
Rezeki itu selalu lekat dengan tuannya, kemana-mana ikut.
Rezeki itu selalu lengket dengan si empunya, seperti perangko.
Ada orang ada rezeki, ada gula ada semut.
Tapi kadang, orang tidak mau diikuti rezekinya.
Tapi kadang, orang tidak betah didampingi rezekinya.
Rezeki mengejar, dia malah lari.
Rezeki datang, malah diusir.
Tidak masuk akal, tapi begitulah keadaannya.
Renungan:
- Rezeki itu selalu menyertai ahli sedekah.
Orang pelit itu pada dasarnya mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu menyertai orang yang lemah lembut.
Orang kasar itu pada dasarnya mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu menyertai orang yang pemaaf.
Pemarah itu pada dasarnya mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu menyertai orang yang "nrimo ing pandum".
Orang rakus dan serakah itu mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu mencukupi para pencinta Ilahy.
Orang yang gila harta itu mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu mencukupi ahli ibadah.
Ahli maksiat itu pada dasarnya mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu mencukupi ahli amal sholeh.
Para pendosa itu pada dasarnya mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu mencukupi orang yang sayang orang tua.
Orang yang tak sayang orang tua itu mengusir rezekinya sendiri.
- Rezeki itu selalu mencukupi orang yang sayang keluarga.
Orang yang terlantarkan keluarga itu mengusir rezekinya sendiri.
(Graha Pencerah Jiwa, Senin, 30/05/2016, Abah, Sebarkan)
No comments:
Post a Comment